Tuesday, October 21, 2014

TAP 004 Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara






SURAT KETETAPAN
No. 004/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014

Tentang
PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA
KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Periode 2013/2014

Mengingat :
1.       Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.
2.       Ketetapan MPM KM IPB No. 010/TAP SU I/MPM KM IPB/I/2014 Tentang Perubahan Mandat Badan Pekerja MPM KM IPB Periode 2013/2014
3.       Ketetapan MPM KM IPB No. 002/TAP SI/MPM KM IPB/V/2014 Tentang Perubahan Kedua Tata Kerja Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Menimbang :
1.         Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
2.         Perlu dilakukannya peninjauan terhadap Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
3.         Perlu ditetapkannya Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Memperhatikan :
1.          Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Panitia khusus MPM KM IPB Periode 2013/2014.
2.          Pendapat-pendapat yang berkembang dalam rangkaian uji materi draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
3.          Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi draft Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Rapat Koordinasi Anggota MPM KM IPB Periode 2013/2014
4.          Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor pada Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode 2013/2014.

Memutuskan :
MENETAPKAN
PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA
MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Sebagaimana Terlampir

Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa  Institut Pertanian Bogor
Periode 2013/2014
Darmaga, 11 Oktober  2014
Pukul 11.56 WIB
Pemimpin Sidang

Ttd

Fahmi Shidiq
NIM. C44100019
Lampiran

PERUBAHAN MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA
KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bab I
Ketentuan Umum

Pasal 1

(1)   Perkara yang dimaksud dalam ketetapan ini meliputi:
a.       Sengketa antar lembaga kemahasiswaan KM IPB
b.      Pelanggaran terhadap Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa IPB.
c.       Perkara Pemilihan Raya (Pemira) Eksekutif dan Pemilihan Anggota Legislatif (Panleg)
(2)   Pemohon adalah pihak yang mengajukan perkara kepada MPM KM IPB dan telah dicatat di dalam buku registrasi perkara.
(3)   Termohon adalah pihak yang diajukan atas suatu perkara kepada MPM KM IPB dan telah dicatat di dalam buku registrasi perkara.
(4)   Panitia yudikatif adalah panitia yang dibentuk MPM KM IPB dalam upaya menyelesaikan perkara.
(5)   Pihak-pihak terkait adalah pemohon, termohon dan panitia yudikatif.
(6)   Saksi adalah anggota atau non anggota KM IPB yang dihadirkan oleh pihak-pihak terkait selama mekanisme penyelesaian perkara untuk memberikan keterangan karena telah menyaksikan, mendengar atau mengetahui perkara yang diajukan pemohon.
(7)   Ahli adalah anggota atau non anggota KM IPB yang dihadirkan oleh pihak-pihak terkait selama mekanisme penyelesaian perkara untuk memberikan keterangan berdasarkan keahlian yang dimiliki sebagai pendukung alat bukti.

Bab II
Permohonan Perkara

Pasal 2

(1)   Pengajuan permohonan perkara dapat diajukan oleh mahasiswa aktif Sarjana dan/atau Diploma IPB ke sekretariat MPM KM IPB.
(2)   Pengajuan permohonan dilakukan dengan mengambil dan mengisi borang permohonan perkara dari sekretariat MPM KM IPB.
(3)   Pemohon harus menyerahkan borang beserta alat bukti pendukung  kepada MPM KM IPB selambat-lambatnya 2x24 jam setelah borang diambil.
(4)   Setelah pemohon menyerahkan borang beserta alat bukti pendukung, maka permohonan harus dicatat di dalam buku registrasi perkara dan kepada pemohon diberikan tanda terima.
(5)   Buku registrasi perkara memuat antara lain tentang kelengkapan administrasi dengan disertai pencantuman nomor perkara, tanggal penerimaan berkas permohonan, nama pemohon, pokok perkara, dan alat bukti.
(6)   MPM KM harus mengadakan Rapat Koordinasi Anggota (RKA) untuk menentukan mekanisme dan membentuk panitia yudikatif selambat-lambatnya 2x24 jam setelah permohonan dicatat dalam buku registrasi perkara.

Bab III
Tugas Dan Wewenang Panitia Yudikatif

Pasal 3

(1)   Menganalisis alat bukti yang diajukan oleh pemohon kepada MPM KM IPB
(2)   Mencari dan mengumpulkan alat bukti pendukung.
(3)   Menjadi fasilitator dalam upaya penyelesaian perkara dengan cara kekeluargaan.
(4)   Merekomendasikan upaya penyelesaian perkara melalui sidang penyelesaian perkara kepada MPM KM IPB.

Bab IV
Tata Cara Penyelesaian Perkara

Pasal 4
Tahapan Penyelesaian Perkara Dan Penjadwalan Sidang

(1)   Penyelesaian perkara dilakukan melalui tahapan kekeluargaan dan/atau sidang.
(2)   Khusus untuk perkara Pemira eksekutif atau Panleg, penyelesaian dilakukan dengan mekanisme sidang.
(3)   Mekanisme kekeluargaan dilakukan dengan mempertemukan pihak-pihak terkait yang difasilitasi oleh Panitia Yudikatif.
(4)   Jika pihak-pihak yang terkait tidak memenuhi panggilan dari panitia yudikatif untuk menyelesaikan secara kekeluargaan sebanyak 3 kali, maka tahapan selanjutnya adalah penyelesaian melalui sidang.
(5)   Apabila telah dilakukan mekanisme kekeluargaan namun tidak menghasilkan perdamaian, maka tahapan selanjutnya adalah penyelesaian melalui sidang.
(6)   MPM KM IPB harus mengadakan sidang perkara dalam jangka waktu paling lama 3x24 jam sejak panitia yudikatif mengajukan rekomendasi upaya penyelesaian perkara melalui sidang.
(7)   Khusus untuk perkara Pemira eksekutif atau Panleg, MPM KM harus mengadakan sidang selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak permohonan dicatat dalam buku registrasi perkara.

Pasal 5
Persidangan Perkara

(1)   Sidang perkara terdiri atas :
a.       Sidang terbuka merupakan bagian sidang perkara yang bersifat terbuka untuk umum.
b.      Sidang pleno tertutup merupakan bagian sidang perkara yang bersifat tertutup dan hanya dihadiri oleh anggota MPM KM IPB untuk menetapkan putusan serta menutup agenda sidang.
(2)   Alur persidangan perkara sebagai berikut:
a.       Pembukaan sidang oleh Presidium I
b.      Pemilihan dan penetapan Presidium II dan Presidium III
c.       Pembahasan dan penetapan tata tertib sidang
d.      Penyampaian isi permohonan perkara beserta alasan oleh pihak pemohon
e.       Penyampaian tanggapan atas isi permohonan perkara oleh pihak termohon
f.       Penyampaian keterangan saksi dan/atau ahli dari pihak pemohon
g.      Penyampaian keterangan saksi dan/atau ahli dari pihak termohon
h.      Pemaparan hasil penyidikan oleh Panitia Yudikatif
i.        Pendalaman perkara
j.        Pengambilan keputusan dan penetapan keputusan sidang
k.      Penutupan sidang oleh Presidium I
(3)   Pihak-pihak terkait harus menghadiri persidangan guna memberikan keterangan.
(4)   Jika salah satu pihak terkait tidak menghadiri persidangan, maka sidang akan tetap dilanjutkan dan pihak yang tidak hadir harus dapat menerima hasil yang ditetapkan dalam persidangan.
(5)   Jika semua pihak terkait tidak dapat menghadiri persidangan, maka persidangan akan ditunda dengan waktu yang disepakati oleh forum.
(6)   Saksi dan/atau ahli dapat memberikan keterangan pada saat persidangan.
(7)   Setiap orang yang hadir dalam persidangan wajib menaati tata tertib persidangan.

Pasal 6
Penarikan  Permohonan

(1)   Pemohon dapat menarik kembali permohonan 1x24 jam sejak panitia yudikatif memberikan surat rekomendasi persidangan kepada MPM KM IPB.
(2)   Khusus perkara Pemira eksekutif atau Panleg, pemohon dapat menarik kembali permohonan 1x24 jam sejak permohonan dicatat dalam buku registrasi perkara.
(3) Dalam hal pemohon menarik kembali permohonan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1), MPM KM harus menerbitkan surat edaran pembatalan permohonan dan diberitahukan kepada pihak-pihak yang terkait.
(4) Penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) dan (2) mengakibatkan permohonan tidak dapat diajukan kembali.


Bab V
Putusan

Pasal 7

(1)   MPM KM memutus perkara berdasarkan alat bukti, hasil penyidikan Panitia Yudikatif dan hasil analisis anggota MPM KM.
(2)   MPM KM memutus perkara Pemira eksekutif atau Panleg berdasarkan alat bukti dan hasil analisis anggota MPM KM.
(3)   Putusan sidang perkara dilaksanakan dalam sidang pleno tertutup.
(4)   Cara mengambil keputusan adalah musyawarah mufakat MPM KM. Apabila tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil sesuai dengan mekanisme pengambilan keputusan sidang.
(5)   MPM KM harus memberikan hasil putusan paling lambat 4 x 24 jam setelah sidang perkara digelar.
(6)   Khusus perkara Pemira eksekutif atau Panleg, maksimal MPM KM harus memberikan hasil putusan paling lambat 2 x 24 jam setelah sidang perkara digelar.
(7)   Putusan sidang perkara tidak boleh memuat putusan yang tidak diajukan oleh pemohon atau melibihi pemohonan pemohon.
(8)   Proses dan hasil putusan diberitahukan kepada semua pihak yang terkait dan diumumkan kepada mahasiswa IPB paling lambat 2 x 24 jam setelah sidang perkara selesai.
(9)   Putusan sidang perkara bersifat final dan putusan sidang mempunyai kekuatan hukum yang tetap sejak ditetapkan dan tidak ada upaya hukum lainyang dapat ditempuh

Bab VI
Penutup

Pasal 8

(1)     Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur selanjutnya dalam ketetapan MPM KM IPB
(2)     Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


Pasal Penjelas atas Ketetapan No. 005/TAP SI/MPM KM IPB/X/2014
Tentang Perubahan Mekanisme Penyelesaian Perkara
Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Bab I
Pasal 1
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Cukup jelas
       (5)        Cukup jelas
       (6)        Cukup jelas

Bab II
Pasal 2
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Yang dimaksud alat bukti ialah:
a.       Surat atau tulisan
b.      Keterangan saksi
c.       Keterangan ahli
d.      Keterangan para pihak ; dan/atau
e.       Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirmkan, diterima, dan/atau disimpan secara elektronik.

Bab III
Pasal 3
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Cukup jelas

Bab IV
Pasal 4
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Cukup jelas
       (5)        Cukup jelas
       (6)        Cukup jelas
       (7)        Cukup jelas

Pasal 5
       (1)        Cukup jelas
       (2)        (i) Yang dimaksud pendalaman perkara:
1.      Penyampaian pertanyaan oleh peserta penuh terhadap pihak-pihak terkait, saksi dan/atau ahli.
2.      Penyampaian pertanyaan, pendapat/ tanggapan oleh Panitia Yudikatif terhadap pihak pemohon, termohon, saksi dan/atau ahli.
3.      Penyampaian pendapat oleh peserta peninjau
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Cukup jelas
       (5)        Cukup jelas
       (6)        Cukup jelas
       (7)        Cukup jelas

Pasal 6
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Cukup jelas

Bab V
Pasal 7
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas
       (3)        Cukup jelas
       (4)        Mekanisme pengambilan keputusan yang dimaksud adalah mekanisme pengambilan keputusan yang sesuai dengan TAP MPM KM IPB No. 008/TAP SI/MPM KM IPB/XI/2013 tentang Perubahan Tata Cara Persidangan MPM KM IPB pasal 10 yaitu melaui musyawarah untuk mufakat, lobby, atau voting.
       (5)        Cukup jelas
       (6)        Cukup jelas
       (7)        Cukup jelas

Bab VI
Pasal 8
       (1)        Cukup jelas
       (2)        Cukup jelas


No comments:

Post a Comment