BAB I
KETENTUAN UMUM
Nama, Istilah, dan
Singkatan
(1)
Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya
disebut KM IPB.
(2)
Lembaga Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian
Bogor yang selanjutnya disebut LK KM IPB.
(3)
MPM KM IPB adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
(4)
DPM KM IPB adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
(5)
BEM KM IPB adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor.
(6)
UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa.
(7)
MWA UM adalah
Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa.
(8)
Sekjen MPM KM IPB adalah Sekretaris Jendral Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
(9)
Wasekjen MPM KM IPB adalah Wakil Sekretaris Jendral Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
(10)
BP MPM KM IPB adalah Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB.
(11)
UUD KM IPB tahun 2011 adalah Undang-Undang Dasar Keluarga
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor tahun 2011.
(12)
GBHO adalah Garis-garis Besar Haluan Organisasi.
(13)
GBHK adalah Garis-garis Besar Haluan Kerja.
(14)
SU adalah Sidang Umum.
(15)
SI adalah Sidang Istimewa.
(16)
RKA adalah Rapat Koordinasi Anggota.
(17)
Tata kerja Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang selanjutnya disebut Tata Kerja MPM KM
IPB adalah pedoman tata laksana MPM KM IPB dalam melaksanakan kegiatannya.
(18)
Tata Kerja MPM KM IPB merupakan tata laksana yang terencana,
terarah, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
tahun 2011.
Tujuan
Tujuan ditetapkannya
tata kerja MPM KM IPB agar tercapai keadaan yang diinginkan dalam setiap
periode kepengurusan dan dalam jangka panjang secara bertahap serta memberikan
arah bagi MPM KM IPB dalam melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan tujuan yang
tertulis dalam UUD KM IPB tahun 2011.
Landasan
Berdasarkan pada UUD
KM IPB tahun 2011.
BAB II
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
Periode Kepengurusan
Periode kepengurusan
anggota MPM KM IPB adalah satu tahun periode kepengurusan sejak ditetapkan dan
setelah itu dapat dipilih kembali dalam periode kepengurusan selanjutnya.
Pasal 5
Struktur
Pasal 6
Wewenang MPM KM IPB
Wewenang MPM KM IPB berdasarkan pasal 9 UUD KM IPB tahun 2011.[eka6]
Hak dan Kewajiban MPM
KM IPB
(1) MPM KM IPB
berkewajiban menjunjung tinggi UUD KM IPB tahun 2011.
(2) MPM KM IPB
berkewajiban membentuk BP MPM KM IPB.
(3)
MPM KM IPB berkewajiban menyampaikan laporan kerja kepada mahasiswa KM IPB pada
SU II atau SI.
(4)
MPM KM IPB berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk
melaksanakan UUD KM IPB tahun 2011.
(5) MPM KM IPB berhak
mengamandemen UUD KM IPB tahun 2011.
(6)
MPM KM IPB berhak mengeluarkan Ketetapan MPM KM IPB yang mengikat keseluruh KM
IPB.
(7) MPM KM IPB berhak
meminta pertanggungjawaban MWA UM IPB.
(8) MPM KM IPB berhak
meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa KM IPB.
(9) MPM KM IPB berhak
meminta pertanggungjawaban DPM KM IPB.
(10) MPM KM IPB
berhak meminta pertanggungjawaban UKM.
(11) MPM KM IPB
berhak menetapkan terbentuknya LK KM IPB
(12) MPM KM IPB
berhak menetapkan pembubaran LK KM IPB
Pasal 8
Keanggotaan MPM KM
IPB
(1) Anggota MPM KM
IPB terdiri dari:
a.
Anggota DPM KM IPB;
b.
Dua orang utusan anggota DPM Fakultas/Timgkat Persiapan
Bersama/Diploma.
(2) Keanggotaan MPM
KM IPB dapat hilang apabila:
a.
Meninggal dunia;
b.
Meminta berhenti atau mengundurkan diri;
c.
Melanggar UUD KM IPB tahun 2011 atau peraturan lainnya yang
ditetapkan oleh MPM KM IPB;
d.
Tidak lagi menjadi mahasiswa IPB;
f.
Diberhentikan keanggotaan dari MPM KM IPB. [eka9]
(3) Pemberhentian
anggota MPM KM IPB dilakukan karena
a.
Atas permintaan pribadi;
b.
Keanggotaan yang bersangkutan dicabut dari MPM KM IPB.
(4)
Jika status keanggotaan MPM KM IPB yang hilang berasal dari utusan DPM Fakultas/Tingkat
Persiapan Bersama/Diploma maupun
setiap Bidang UKM sebagaimana dimaksud ayat (2) maka wajib dilakukan
pergantian anggota oleh DPM Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma maupun setiap Bidang UKM.
(6) Pergantian dan
pemberhentian anggota MPM KM IPB diputuskan melalui keputusan MPM KM IPB.
[eka10] Pasal 9
Perangkat MPM KM IPB
(1) MPM KM IPB
terdiri dari:
a.
Sekretaris Jenderal MPM KM IPB yang merangkap sebagai anggota
ditetapkan dalam SU I MPM KM IPB;
b.
Wakil Sekretaris Jenderal I dan Wakil Sekretaris Jenderal II
yang merangkap sebagai anggota ditetapkan dalam SU I MPM KM IPB;
c.
BP yang ditetapkan dalam SU I atau SI MPM KM IPB.
(2)
Keanggotaan MPM KM IPB terbagi atas Badan Pekerja yang ditentukan dalam RKA MPM
KM IPB dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Sekjen MPM KM IPB.
(3) Badan Pekerja
terdiri dari:
a.
Ketua BP
b.
Sekretaris BP
c.
Bendahara BP.
(5) Panitia
Kerja adalah panitia yang dibentuk BP MPM KM IPB dan berada di bawah koordinasi
BP MPM KM IPB yang terdiri dari anggota non MPM KM IPB dan anggota MPM KM IPB.
[eka11] Pasal 10
Pemilihan Sekjen MPM
KM IPB
Pemilihan Sekjen MPM
KM IPB dilakukan dengan musyawarah oleh anggota MPM KM IPB yang menjabat dan di
fasilitasi oleh Penanggung Jawab Sementara MPM KM IPB pada SU I.
Pasal 11
Pemilihan Wasekjen I MPM KM IPB dan Wasekjen II MPM KM IPB dilakukan
dengan musyawarah oleh anggota MPM KM IPB yang menjabat dan difasilitasi oleh
Sekjen MPM KM IPB pada SU I.
Pasal 12
Pergantian Sekjen MPM
KM IPB
Pergantian Sekjen MPM KM IPB diajukan oleh diri sendiri dan/atau anggota MPM KM IPB
dengan alasan yang dapat diterima oleh anggota MPM KM IPB secara tertulis dan
diputuskan dalam Sidang Istimewa.
Pasal 13
(1)
Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan
dari DPM Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma jika akan mengundurkan diri
harus mengajukan surat pengunduran diri kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui
oleh Ketua DPM Fakultas/Tingkat Persiapan Bersama/Diploma yang tindakan
selanjutnya akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM KM IPB.
(2)
Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan
dari Bidang UKM jika akan mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran
diri kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui oleh Ketua Bidang UKM yang tindakan selanjutnya akan
diambil secara musyawarah oleh anggota MPM KM IPB.
(3)
Anggota MPM KM IPB yang dimandatkan
dari DPM KM jika akan mengundurkan diri harus mengajukan surat pengunduran diri
kepada Sekjen MPM KM IPB yang disetujui oleh Ketua DPM KM yang tindakan
selanjutnya akan diambil secara musyawarah oleh anggota MPM KM IPB.
(4)
Anggota yang mengundurkan diri dari
MPM KM IPB harus membuat surat permohonan maaf kepada konstituen yang
ditandatangani oleh Sekjen MPM KM IPB dan disebarluaskan.
Pasal 14
(1)
Anggota MPM KM IPB mempunyai hak suara dan hak bicara serta
hak memilih dan dipilih.
(2)
Anggota MPM KM IPB wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil
mahasiswa yang bertanggung jawab secara moral dan kelembagaan.
Pasal 15
(1)
Tugas dan wewenang Sekjen MPM KM IPB:
a.
Memimpin dan mengkoordinasi aktivitas MPM KM IPB.
b.
Melakukan koordinasi dengan ketua-ketua BP MPM KM IPB.
c.
Melantik Presiden Mahasiswa dan Wakil Preseiden Mahasiswa
serta MWA UM.
d.
Menandatangani surat, ketetapan, dan keputusan atas nama MPM
KM IPB.
e.
Menempatkan anggota ke dalam perangkat MPM KM IPB dengan
kesepakatan forum.
f.
Mewakili MPM KM IPB dalam kegiatan yang diadakan di dalam
kampus maupun di luar kampus.
g.
Berhak menerima dan mengevaluasi laporan baik diminta atau
tidak kepada kepada ketua-ketua BP.
h.
Memimpin persidangan yang dilaksanakan oleh MPM KM IPB.
i.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran arus informasi antara
KM IPB dan institusi.
(2)
Tugas dan wewenang Wakil Sekretaris Jendral I :
a.
Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.
b.
Menggantikan Sekjen MPM KM IPB jika yang bersangkutan
berhalangan.
c.
Mengontrol kegiatan BP MPM KM IPB.
d.
Bertanggung jawab terhadap korespondensi MPM KM IPB yang
dibantu oleh sekretaris BP MPM KM IPB.
e.
Bertanggung jawab terhadap progress
report
kegiatan MPM KM IPB secara menyeluruh setiap bulannya dibantu oleh Sekretaris
BP MPM KM IPB.
(3)
Tugas dan wewenang Wakil Sekretaris Jendral II :
a.
Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.
b.
Bertanggungjawab atas segala kegiatan kebendaharaan MPM KM
IPB.
c.
Mengontrol kegiatan BP MPM KM IPB.
d.
Melakukan koordinasi dengan Bendahara Badan Pekerja dalam
menyusun anggaran keuangan MPM KM IPB.
e.
Bertanggung jawab terhadap progress report keuangan MPM KM IPB secara menyeluruh setiap
bulannya dibantu oleh Bendahara BP MPM KM IPB.
(4)
Tugas dan wewenang Ketua BP MPM KM IPB :
a.
Bertanggungjawab kepada Sekjen MPM KM IPB.
b.
Mengkordinasikan kegiatan BP MPM KM IPB berjalan sesuai
dengan rencana kegiatan yang telah dibuat.
c.
Membentuk, mengkordinasikan serta mengawasi Panitia Kerja dan
Panitia Khusus.
d.
Memberi laporan kepada Sekjen baik diminta maupun tidak.
(5)
Tugas dan wewenang Sekretaris BP MPM KM IPB :
a.
Melaksanakan fungsi korespondensi Badan pekerja serta
pengontrolan pembuatan progress report dan laporan dari panitia khusus
atau panitia kerja.
b.
Mendampingi sekretaris kepanitian dalam pembuatan proposal
dan laporan.
c.
Membuat laporan kondisi anggota BP MPM KM IPB.
d.
Berkoordinasi dengan Wasekjen I
(6)
Tugas dan wewenang Bendahara BP MPM KM IPB:
a.
Melaksanakan fungsi yang berhubungan dengan keuangan Badan
Pekerja.
b.
Mendampingi sekretaris kepanitian dalam pembuatan proposal/progress
report/LPJ yang berkaitan dengan keuangan.
c.
Berkoordinasi dengan Wasekjen II.
(7)
Tugas dan wewenang Panitia Khusus :
a.
Memberikan laporan kepada ketua BP MPM KM IPB.
b.
Pelaksana teknis kegiatan/pembahasan.
c.
Membuat rencana kerja meliputi, waktu dan konten kegiatan/pembahasan.
(8)
Tugas dan wewenang Panitia Kerja :
a.
Memberikan laporan kepada ketua BP MPM KM IPB.
b.
Pelaksana teknis kegiatan/pembahasan.
c.
Membuat rencana kerja meliputi, waktu dan konten
kegiatan/pembahasan.
Pasal 16
Alat Kelengkapan MPM
KM IPB terdiri dari:
(1) Sidang;
(2) RKA;
(3) Rapat Pimpinan;
(4) Rapat BP;
(5) Rapat Panitia
Khusus
(6) Rapat Panitia
Kerja.
Pasal 17
(1) Sidang adalah
forum tertinggi pengambilan keputusan
(2) Tata cara
persidangan diatur dalam ketetapan MPM KM IPB
(3) Tata tertib
sidang diputuskan dalam sidang.
Sidang MPM KM IPB
terdiri dari:
(1) Sidang Umum MPM
KM IPB;
(2) Sidang Istimewa
MPM KM IPB;
Pasal 19
Sidang Umum
(1)
Sidang Umum terbuka untuk anggota KM IPB.
(2)
Sidang Umum terdiri dari Sidang Umum I dan II.
a.
Melantik anggota DPM KM IPB
b.
Melantik anggota MPM KM IPB;
c.
Melantik Ketua DPM KM IPB;
d.
Memilih dan melantik Sekjen MPM KM IPB;
e.
Memilih dan melantik Wasekjen I MPM KM IPB;
f.
Memilih dan melantik Wasekjen II MPM KM IPB:
g.
Menetapkan mandat BP;
h.
Agenda lain yang disepakati dalam Sidang.
a.
Meminta laporan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa KM IPB
dalam melaksanakan GBHO KM IPB dan GBHK BEM KM IPB dan peraturan KM lainnya;
b.
Meminta laporan pertanggungjawaban wakil mahasiswa di MWA;
c.
Meminta laporan pertanggungjawaban UKM IPB;
d.
Meminta laporan pertanggungjawaban DPM KM IPB;
e.
Menyampaikan laporan kerja MPM KM IPB;
f.
Demisioner Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
IPB;
g.
Demisioner wakil mahasiswa di MWA;
h.
Melantik Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa IPB;
i.
Melantik wakil mahasiswa di MWA;
j.
Memilih dan mengangkat PJS MPM KM IPB;
k.
Demisioner DPM KM IPB;
l.
Demisioner MPM KM IPB;
Pasal 20
Sidang Istimewa
(1) Sidang Istimewa
MPM KM IPB dilaksanakan antara lain untuk:
a.
Meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa KM IPB jika
diduga melanggar UUD KM IPB tahun 2011 dan/atau GBHO KM IPB dan/atau GBHK BEM
KM IPB;
b.
Melakukan serah terima kepengurusan BEM KM IPB jika terbukti
melanggar UUD KM IPB tahun 2011 dan/atau GBHO KM IPB;
c.
Mengubah dan menetapkan amandemen UUD KM IPB tahun 2011 dan
GBHO KM IPB;
d.
Menetapkan referendum untuk pembubaran KM IPB;
e.
Menetapkan hasil Verifikasi UKM IPB;
f.
Membahas dan menetapkan rekomendasi-rekomendasi yang telah
disepakati di RKA dan SU.
(2)
SI MPM KM IPB dapat dilakukan apabila diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah[eka21] anggota MPM KM IPB.
Pasal 21
(1)
RKA adalah rapat yang dilaksanakan oleh seluruh anggota MPM KM IPB untuk
menjalin koordinasi antar anggota MPM KM IPB.
(2) RKA memiliki
jangka waktu tertentu yang akan ditentukan kemudian.
(3) RKA dilaksanakan
untuk :
a.
Membahas rekomendasi-rekomendasi dari rapat BP MPM KM IPB;
b.
Membahas rekomedasi-rekomedasi yang akan dibahas pada SU MPM
KM IPB atau SI MPM KM IPB;
c.
Membahas hal-hal lain yang dianggap perlu untuk memperlancar
kinerja MPM KM IPB.
Pasal 22
Rapat Pimpinan
Rapat pimpinan adalah
rapat yang dilaksanakan oleh Sekjen MPM KM IPB, Wasekjen I, Wasekjen II, Ketua
Badan Pekerja, Sekretaris Badan Pekerja, dan Bendahara Badan Pekerja untuk
membahas hal-hal yang dianggap perlu dan mendesak.
Pasal 23
Rapat Badan Pekerja
(1)
Rapat BP MPM KM IPB adalah rapat yang dilaksanakan Badan Pekerja MPM KM IPB
untuk membahas tugas Badan Pekerja MPM KM IPB tersebut.
(2) Rapat Badan
Pekerja memiliki jangka waktu tertentu yang akan ditentukan kemudian.
(3)
Rapat Badan Pekerja merancang rekomendasi-rekomendasi yang akan dibahas pada
RKA, SU MPM KM IPB dan SI MPM KM IPB.
Pasal 24
Rapat Panitia Khusus
(1)
Rapat Panitia Khusus adalah rapat yang dilaksanakan oleh Panitia khusus untuk
membahas secara spesifik setiap program kerja MPM KM IPB.
(2)
Rapat Panitia Khusus memiliki jangka waktu tertentu yang akan ditentukan
kemudian.
Pasal 25
Rapat Panitia Kerja
(1)
Rapat Panitia Kerja adalah rapat yang dilaksanakan oleh Panitia kerja untuk
membahas secara spesifik setiap program kerja MPM KM IPB.
(2)
Rapat Panitia Kerja memiliki jangka waktu tertentu yang akan ditentukan
kemudian.
Pasal 26
Jalur Koordinasi Kelembagaan
Jalur koordinasi MPM
KM IPB dengan LK KM IPB lainnya bersifat koordinatif-instruktif sesuai dengan
kewenangan pada pasal 9 UUD KM IPB tahun 2011.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 26
Penutup
Hal-hal yang belum
diatur dalam tata kerja MPM KM IPB akan diatur kemudian.
Pasal 27
Tata Kerja MPM KM IPB
ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
[eka1]Tidak ada perubahan
[eka2]Tidak ada perubahan
[eka3]Tidak ada perubahan
[eka4]Tidak ada perubahan
[eka6]::berubah: Awalnya pasal 7, setelah amandemen pertama
wewenang jadi di pasal 9, sehingga menyesuaikan
[eka7]Tidak ada perubahan
[eka8]:: Berubah: Menyesuaikan dengan amandemen pertama
uud
[eka9]::tambahan baru
[eka10]::tukar urutan ayat, menyesuaikan alur
[eka11]::sebelumya poin d&e, kemudian pisahkan
menjadi ayat
[eka12]::Ditambahkan, sebelumnya tidak ada
[eka13]Terjadi Perubahan
[eka14]Tidak ada perubahan
[eka15]Dibiarkan tanpa perubahan
[eka16]Dibiarka tanpa perubahan
[eka17]Tidak ada perubahan
[eka18]Tidak ada perubahan
[eka19]Cukup banyak penambahan poin
[eka20]Cukup banyak penambahan poin
[eka21]::Disesuaikan dengan perubahan pada amandemen
No comments:
Post a Comment